Jumat, 12 Juni 2015

Contoh Resensi Fiksi ( Senja di San Fransisco) dan Nonfiksi (Indonesia tertawa, Srimulat Sebagai Sebuah Subkultur)

Filled under:



Unsur – unsur Resensi Fiksi
Kelengkapan
Uraian
1.      Indentitas buku
a.      Judul
ü   
Senja di San Fransisco
b.      Nama pengarang

ü   
Deddy Mulyana
c.       Kota dan Penerbit
ü   
Kota Bandung, Rosda Karya
d.      Edisi penerbitan
  X

e.      Tebal buku
ü   
245 Halaman + x
2.      Ringkasan cerpen
Buku ini bercerita tentang kisah seorang pemuda Indonesia yang melacak kakak perempuannya yang sempat terperosot dalam kehidupan glamour.
3.      Kepengarangan
a.      Latar belakang
ü   
Prof. Dr. Deddy Mulyana kita kenal sebagai pakar komunikasi.
b.      Karier kepenulisan
ü   
Dalam rentan masa hampir 20 tahun, kurang dari 80 cerpen beberapa diantaranya adalah terjemahan ( telah dimuat diberbagai media lokal maupun internasional)
c.       Karya-karyanya
ü   
Keberangkatan, Lebaran di Marion, Nishat Khan
d.      Gaya pengarang
ü   
Narative dan bersahaja, mengalir ringan dan tetapi tidak berarti gampangan
4.      Keunggulan dan kelemahan
a.      Tema
ü   
·         Kisah persaudaraan kakak beradik
·         Konversi agama non-islam dan islam
·         Tema-temanya yang diusung berdasarkan pengalaman langsung dari dunia empirik
b.      Amanat
X

c.       Alur
ü   
Alur yang kurang menggoda, kurang mebangkitkan rasa penasaran untuk bertanya-tanya, meskipun tetap ada perenungan pada dii tokohnya.
d.      Penokohan
X

e.      Latar
ü   
Tempat :
San Fransisco, Marion, Pakistan

f.        bahasa
X

5.Simpulan dan saran
X

Unsur – unsur Resensi Non Fiksi
Kelengkapan
Uraian
1.      Indentitas buku
a.      Judul
ü   
Indonesia tertawa,  Srimulat Sebagai Sebuah Subkultur
b.      Nama pengarang
ü   
Anwari
c.       Kota dan Penerbit
ü   
Kota Jakarta, Pustaka LP3ES
d.      Edisi penerbitan
  X

e.      Tebal buku
ü   
438+ xvi halaman
2.      Ringkasan cerpen
Buku bersampul hijau ini spesial membedah grup lawak Srimulat, kelompok yang beredar di orbit “seni lawak” Indonesia sejak tahun 1950-an. Artinya, dalam jam terbang, kelompo ini paling kenyang. Dengan sendirinya ia juga paling berpengalaman mengatasi berbagai terpaan gelombang zaman . Formulanya memang khas: berangkat dari budaya dan seni pertunjukan Jawa.
3.      Kepengarangan
a.      Latar belakang
X

b.      Karier kepenulisan
X

c.       Karya-karyanya
X

d.      Gaya pengarang
X

4.      Keunggulan dan kelemahan
a.      Tema
ü   
Humor
b.      Amanat
  X

c.       Alur
ü   
Alur yang kurang menggoda, kurang mebangkitkan rasa penasaran untuk bertanya-tanya, meskipun tetap ada perenungan pada dii tokohnya.
d.      Penokohan
X

e.      Latar
ü   
Tempat :
San Fransisco, Marion, Pakistan
5.      Simpulan dan saran
f.        Bahasa
X














0 komentar:

Posting Komentar