Sabtu, 17 Oktober 2015

Contoh Resensi Nonfiksi

Filled under:


RESENSI BUKU

 

Judul                 : Lembaga Bahasa dan kesusastraan Bahasa dan Kesusastraan Indonesia
Penerbit            : Gunung Agung, Jakarta,
Tahun                : 1967
Jumlah halaman : 289 hal.
 

Buku ini merupakan rekaman pembicaraan Simposium Bahasa dan Kesusastraan Indonesia tanggal 25-28 Oktober 1966, yang diselenggarakan oleh Lembaga Bahasa dan Kesusastraan beserta Fakakultas Sastra UI, IKIP dan KASI Jaya.
 

Pertama disajikan susunan panitia simposium, kata pendahuluan dari panitia, sambutan dari wakil Malaysa, dari Rektor UI, dari Menteri Kesejahteraan dan dari Menteri Hankam.
Lalu, mulailah di sini memasuki soal-soal simposiumnya sendiri. 


Bagian pertama, yang berkisar pada ilmu bahasa, setelah diberi pengantar, mengemukakan prasaran suatu reorientasi dalam Tata bahasa Indonesia oleh Anton M. Moeliono, Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia oleh Djoko Kentjono, Pembentukan istilah ilmiah dalam B. Indonesia oleh H. Kridalaksana. Akhirnya pembicaraan diikuti pembahasan, jawaban, kesimpulan-kesimpulannya.
 

Bagian kedua, menelaah soal-soal yang masuk bidang IlmuKesusastraan. Setelah pengantar, diajukan prasaran mengenai penelitian Cerita Rekaan oleh M. Saad, Penelitian Puisi oleh M.S. Hutagalung, Penelitian Struktural Drama oleh S. Effendi. Akhirnya, diikuti pembahasan, jawaban, kesimpulan-kesimpulannya.
 

Bagian ketiga, Pengajaran Bahasa dan Kesusastraan. Sesudah diberi pengantar, prasarannya mulai dengan pembicaraan mengenai Rencana Pelajaran Bahasa Indonesia oleh M. Hutauruk, lalu tentang Pengajaran Bahasa Indonesia oleh I.R. Pujawiyatna, dan pengajaran Kesusastraan Indonesia oleh Brahim. Akhirnya diikuti pembahasan dengan jawabannya serta kesimpulan untuk bagian ini.

Buku ini ditutup dengan kesimpulan umum, kata penutup ketua panitia simposium dan perkenalan riwayat hidup para pemrasaran. Membaca cara pendekatan serta pendapat-pendapat yang termuat dalam buku ini, orang tentu tidak dipaksa untuk setuju dan tidak setuju, ataupun untuk setuju sebagian dan tidak setuju, dengan bagian yang lain, tetapi untuk setiap sikap haruslah mempunyai alasan-alasan dan berkewajiban mengemukakan pendapatnya.
 

Buku ini bernilai sejarah kebahasaan dan kesusastraan, bernilai sebagai studi para mahasiswa, sebagai pembanding bagi penyelidik bahasa dan sastra, sebagai titik tolak perkembangan bahasa dan sastra Indonesia, apabila belum dapat dikatakan penentu arahnya.
 

(Komposisi, 2001:280-281)

0 komentar:

Posting Komentar